Minggu, 08 April 2012

Pembentukkan Koloni dan Pembagian Kasta Semut

Semut adalah serangga sosial, dimana masing-masing koloni terdiri dari tiga kasta, yaitu raja, ratu dan pekerja. Kebiasaan makan semut agak beragam. Banyak yang bersifat karnivor, beberapa makan tumbuhan, beberapa memakan jamur dan banyak pula yang memakan cairan tumbuhan, bakal madu, embun madu dan zat-zat yang mirip lainnya. Sebagai serangga sosial, semut hidup di dalam koloni yang terdiri atas banyak individu, dari jumlah ratusan hingga ribuan. Ukuran koloni sangat bervariasi dan kebanyakan lokasinya di dalam tanah, kayu, dan di antara batu-batuan. Tugas dan fungsi setiap individu ditentukan oleh sistem kasta yang secara umum terdiri atas individu reproduktif (ratu) dan nonreproduktif (pekerja). 1) Jantan Semut jantan seringkali hanya memiliki satu peran yaitu kawin dengan ratu sehingga tidak terlihat kecuali di musim kawin. Setelah mereka telah melakukan fungsi ini, mereka mungkin meninggal. Pengorbanan seperti ini sangat sulit untuk dijelaskan. Demi kelangsungan rasnya, semut jantan rela mengikuti upacara perkawinan yang berakhir dengan kematiannya. Hal ini merupakan suatu sikap yang sulit dijelaskan dengan teori evolusi. Berdasarkan logika evolusi, setiap makhluk hidup hanya memikirkan kelangsungan hidupnya. Namun, perkawinan semut jantan dengan semut betina telah terjadi selama jutaan tahun, meskipun si pejantan mengetahui bahwa pada akhirnya ia akan mati. Satu-satunya teori yang dapat menjelaskan fenomena ini adalah bahwa semut jantan bertindak sesuai inspirasi Sang Pencipta. Jika bukan karena inspirasi ini, tidak mungkin seekor makhluk, yang katanya telah melalui tahap seleksi alam, akan mempertahankan sifat pengorbanan ini selama jutaan tahun. Berdasarkan prinsip-prinsip dasar teori evolusi, semut jantan seharusnya mencoba melepaskan diri dari "upacara kematian" ini dengan berbagai cara, meskipun berarti spesies semut akan musnah. Akan tetapi, kenyataannya ribuan spesies semut masih tetap ada di muka bumi ini dengan koloni beranggotakan ratusan ribu ekor. Tidak seekor pun semut jantan melarikan diri dari ritual yang akan mengakhiri hidupnya. 2) Betina (Ratu) Setiap koloni semut memiliki seekor betina yang subur, atau lebih dikenal dengan sebutan “ratu”. Ia diberi makan dan dirawat oleh semut pekerja, yang juga merawat larvanya. Jika masyarakatnya diganggu, semut pekerja mengangkut larva dan pupa untuk diselamatkan. Semut ratu adalah semut yang memerintah dan melarang (penentu kebijakan) dalam status kerajaan semut. Kekuasaan ini tidak dimiliki oleh semut lainnya. Dengan kata lain, ia memiliki kemuliaan, posisi managerial, dan disegani. Setelah kawin, si betina mencari sarang yang sesuai. Setelah mene-mukannya, ia masuk dan segera melepaskan sayapnya. Kemudian, ia menutup pintu masuk dan tinggal di sana sendirian tanpa makanan selama beberapa minggu. Lalu, ia bertelur. Selama masa ini, ia memakan sayapnya. Ia memberi makan larva yang baru menetas dengan air liurnya sendiri. Usaha yang memakan waktu dan tenaga ini adalah salah satu contoh pengorbanan lain. Selama sisa hidupnya, sang ratu diberi makan oleh koloninya. Setiap ratu semut memiliki bank sperma dalam tubuhnya. Ratu tunggal ini akan mengumpulkan sperma jantan sebanyak 300 juta untuk dibuahi sebelum ia mendirikan koloninya. Setelah menerima ejakulasi dari pejantan, sang ratu menyimpan sperma dalam kantung oval di dekat ujung perutnya. Dalam organ spermatheca ini, setiap sperma dinonaktifkan secara fisiologis dan disimpan dalam keadaan ini selama bertahun-tahun. Ketika kelak sang ratu mengeluarkan sperma ini ke saluran reproduksinya, baik satu-satu maupun dalam kelompok kecil, sperma diaktifkan kembali dan siap membuahi telur yang masuk ke saluran dari indung telur. Terdapat sedikitnya tiga ratu dalam satu sarang semut yang kecil. Sedangkan pada sarang yang besar bisa jadi ada lebih dari 50 ratu. Kasta ini mempunyai tubuh yang paling besar. Betina ini memulai hidupnya sebagai serangga bersayap, tetapi sayap segera dijatuhkan setelah kawin. Secara normal betina kawin hanya sekali, dan dia akan memulai merawat keturunannya. Beberapa spesies hanya mempunyai satu betina reproduktif (ratu), sedangkan lainnya bisa banyak. Biasanya betina bisa hidup lebih dari 15 tahun. 3) Pekerja Kasta ini terdiri atas betina mandul. Ciri khas semut pekerja adalah tidak memiliki sayap dan tubuhnya jauh lebih kecil dari tubuh ratu. Kelompok ini mempunyai anggota terbanyak. Tugasnya merawat dan membuat sarang, memberi makan larva dan kasta lain, merawat telur, mempertahankan koloni dari musuh dan lain-lain. Beberapa spesies mempunyai bentuk pekerja yang berbeda-beda. Pekerja besar dengan kepala yang berkembang baik seringkali disebut prajurit. Pekerja kebanyakan hidup tidak lebih dari satu tahun. Dalam hidupnya, semut-semut pekerja ini melewati dua atau beberapa tahap. Karenanya, jenis semut ini terlihat dengan dua atau beberapa bentuk yang memiliki bentuk fisik dan susunan berbeda sesuai pekerjaan yang diemban dalam berkhidmat kepada wilayah yang dikuasai komunitasnya. Seekor semut pekerja yang baru memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama mereka untuk merawat ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Telur semut sebagai harta karun yang paling berharga bagi koloni. Ketika semut merasakan bahaya mengancam larva, yang pertama ia lakukan adalah memindahkannya ke tempat aman. Akan tetapi, karena bayi semut mati jika berada di udara kering di luar sarang selama beberapa jam, para pekerja berusaha menjaga kelembapan udara tempat larva berada. Ada berbagai teknik yang mereka gunakan untuk hal ini. Pertama, mereka membangun sarang sedemikian rupa untuk menjaga kelembapan udara dan tanah. Selain itu, semut yang menjadi perawat bayi memindahkan semut muda naik-turun di dalam sarang untuk mencari tempat yang paling sesuai. Kebutuhan bayi semut berubah-ubah sesuai usia. Misalnya, telur dan larva membutuhkan lingkungan yang lembap, sedangkan kepompong semut harus diletakkan di lingkungan yang benar-benar kering. Para pekerja tetap melaksanakan tugasnya selama 24 jam tanpa henti untuk menyelesaikan kewajibannya. Pada beberapa spesies semut, semut pekerja bisa memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, disebut pekerja minor, median, dan major. Biasanya semut yang lebih besar memiliki kepala yang tidak proporsional besarnya, dan memiliki yang lebih kuat. Semut seperti ini seringkali disebut semut “tentara” karena rahang mereka yang kuat membuat mereka lebih efektif ketika digunakan untuk bertarung dengan makhluk lainnya, namun mereka masih tetap seekor semut perkerja dan tugas mereka tidak banyak berbeda dengan pekerja minor atau median. Pada beberapa spesies semut tidak memiliki pekerja median, membuat pemisahan tegas dan perbedaan fisik yang jelas antara pekerja minor dan major. Ada semut-semut yang khusus mengemban berbagai tugas lain, seperti kebersihan, pembangunan, membuat ventilasi, memproduksi dan kebutuhan-kebutuhan hidup lainnya. Tanda mencolok semut pekerja adalah adanya rahang yang relatif besar sebagai ganti belalai yang dimiliki semut tentara. Semut-semut berhidung panjang bertugas khusus mengarungi perang tradisional maupun perang kimia. Sedangkan semut-semut berahang besar spesialis menyelesaikan pekerjaan harian dan menggunakan gigi-giginya dalam perang ketika pasukan yang berperang terancam kalah. Perubahan tugas ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengan kasta sementara. Suatu teori mengapa seperti itu karena mencari makan memiliki resiko kematian yang tinggi, sehingga semut hanya berpartisipasi jika mereka sudah cukup tua dan bagaimanapun juga lebih dekat pada kematian.

1 komentar:

  1. bagus sekali. inspiratif. ada info? bagai mana memelihara semut didalam wadah pada awalnya? bisa asal tangkap ratu didalam sarang?. atau harus mencari ratu-rajanya ketika keluar sarang dan masih bersayap?.

    BalasHapus